Sejak 2013, mahasiswa dan pendidik UT menggunakan Turnitin Feedback Studio untuk memeriksa kesamaan teks dan mencegah plagiarisme, menerima dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk mengubah kesalahan menjadi momen pembelajaran, dan menyederhanakan penilaian di lingkungan belajar yang fleksibel— melalui tatap muka, hybrid, dan jarak jauh. Hal ini telah terbukti dengan adanya pembatasan selama pandemi, kebutuhan akan solusi akademik yang dapat diakses dari jarak jauh menjadi sangat penting, membuat misi Universitas Terbuka untuk menyediakan pendidikan tinggi yang terbuka dengan sistem jarak jauh yang bisa menjangkau semua, bisa terwujud.
"Memastikan mahasiswa kami diperlengkapi dengan peralatan yang menunjang untuk menghasilkan penelitian yang berdampak mendukung pengajaran dan pembelajaran di UT, dan melalui kemitraan ini, Turnitin telah membantu kami menjaga standar akademik model pembelajaran jarak jauh kami sebagai bagian yang terbaik selama 10 tahun terakhir," kata Dimas Agung Prasetyo, M.S., kepala departemen, ICT, UT.
"Seperti yang telah kita lihat, ruang kelas hybrid dan jarak jauh memunculkan tantangan yang sangat berbeda terhadap pembelajaran autentik, oleh karena itu kemitraan ini diperlukan untuk memastikan dosen pengajar pada tingkat sarjana kami terus menawarkan bimbingan jangka panjang," tambah Dimas.
Dimas melanjutkan, "Dengan adanya kecurangan di atas kertas dan sejenisnya menjadi lebih umum, secara proaktif mengatasi pelanggaran sangat penting untuk melindungi reputasi kami sebagai kampus yang dihormati dan progresif secara digital."
Yovita Marlina, Senior Manager, Customer Growth, Turnitin Southeast Asia mengatakan, "Perpanjangan lisensi ini dengan UT menandakan langkah maju lainnya dalam hubungan dan komitmen kami untuk mendukung siswa dan pendidik."
"Membantu UT mengatasi bentuk plagiarisme dan kolusi yang diambil hari ini melanjutkan peran kami sebagai penyedia solusi dan penasihat, yang telah membantu memperkuat pembelajaran online dan hybrid pada institusi ini selama hampir 10 tahun," kata Yovita.
"Sebagai mitra yang mapan, melihat bagaimana UT telah menerapkan teknologi dalam membuat pendidikan tinggi lebih mudah diakses, sangat menginspirasi Kami bangga dapat mendukung upaya ini, dan berharap dapat berkolaborasi dengan institusi lain di seluruh Indonesia yang berkomitmen pada cita-cita yang sama yaitu perbaikan yang nyata dan berkelanjutan," tambah Yovita.
Tahun lalu, Turnitin Feedback Studio digunakan oleh 30 juta siswa di seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas penulisan dan penelitian mereka. Pengguna melaporkan terjadi penurunan sebesar 50 persen dalam plagiarisme, sementara pengajar mengatakan mereka telah mengurangi waktu yang dihabiskan untuk melakukan penilaian sebesar 38 persen.
Pelajari lebih lanjut Turnitin Feedback Studio.
Tentang Universitas Terbuka
Universitas Terbuka (UT) didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1984 pada tanggal 4 September 1984 sebagai perguruan tinggi negeri ke-45. UT sepenuhnya menggunakan cara belajar pendidikan jarak jauh. UT telah dirancang untuk menjadi universitas yang fleksibel dan murah yang berfokus pada mahasiswa yang tidak memiliki kesempatan untuk melakukan proses pembelajaran dengan metode tatap muka karena berbagai kendala, termasuk kurangnya dana, tinggal di daerah terpencil dan pedesaan, dan bekerja serta komitmen lainnya. Sistem UT terus berkembang dan berkembang dalam hal sistem pengajaran dan pembelajaran, manajemen, dan layanan dukungan bagi siswa. Dengan demikian, posisi UT saat ini tidak hanya mencerminkan perkembangan dan pencapaiannya di masa lalu, tetapi juga arah masa depan dalam konteks kebutuhan peserta didik dalam masyarakat Indonesia.
Sistem UT juga terus berkembang dan berkembang dalam hal sistem pengajaran dan pembelajaran, manajemen, dan layanan dukungan bagi mahasiswa. Dengan demikian, posisi UT saat ini tidak hanya mencerminkan perkembangan dan pencapaiannya di masa lalu, tetapi juga arah masa depan dalam konteks kebutuhan peserta didik dalam masyarakat Indonesia. Saat ini UT menyediakan empat fakultas dengan 33 program studi, enam program magister dan memiliki 320.000 mahasiswa yang tinggal di seluruh negeri dan di 36 negara.